tangis kami
"Air langit Menari nari di bumi kami, kami hirup
aroma tanah basah, dengan suka cita dan berjuta rasa, namun hujan tak kunjung usai air tak sekedar
membasahi, menjadi bah yang menghanyutkan rumah dan segala cinta kami yang ada
di dalamnya, kami sadar alam tak sedang murka alam hanya
sedang mencurahkan hati menggugah dan menguji keimanan kami. illahi robbi.. tegarkan hati dan kesabaran kami,
jadikan musibah ini sebagai "RUH baru' untuk semakin menyintamu juga
menggelorakan cinta kami kepada sesama..
Tidak ada komentar:
Write komentar